Keadaan
sungai di Indonesia semakin memburuk. Banyak sungai yang telah mengalami
tingkat pencemaran yang tinggi. Pencemaran terhadap sungai disebabkan oleh
sifat manusia sendiri. Manusia mampu menanggulangi pencemaran sungai jika ada
kemauan demi kehidupan yang lebih baik.
Berbagai
masalah pencemaran sungai di Indonesia disebabkan oleh ketidak pedulian
masyarakat pada sungai yang ada di sekitarnya. Banyak masyarakat yang membuang
sampah berupa limbah rumah tangga ataupun limbah pabrik ke sungai. Dengan
keadaan sungai yang tercemar, mungkin anak cucu kita tidak akan dapat menikmati
keindahan sungai.
Indonesia
adalah negara yang memliki banyak sungai. Wilayah yang terletak di kawasan
tropis menyebabkan curah hujan yang tinggi. Curah hujan tersebut akan
diinfiltrasi oleh tanah dan dikeluarkan dalam bentuk mata air. Air dari mata
air akan mengumpul membentuk sungai dan menempuh perjalanan yang panjang agar dapat
sampai ke muara. Sungai dapat bermuara di danau ataupun laut tergantung arah
aliran sungai itu.
Sungai
yang ada di Indonesia banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menopang
kehidupan. Biasanya bagian dari sungai yang dimanfaatkan adalah arus air dan
air itu sendiri. Pemanfaatan arus air dapat ditemukan sebagai penggerak turbin
dalam Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan kayak di sungai besar Kalimantan
sebagai alat transportasi. Sedangkan air sungai banyak digunakan sebagai
irigasi persawahan dan peternakan ikan.
Manusia
dalam menjalani kehidupan akan selalu menghasilkan sampah sebagai sisa dari
alat pemuas kebutuhan. Sampah tersebut dapat dikategorikan dalam dua jenis
yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik mudah diuraikan oleh bakteri
menjadi unsur hara, sedangkan sampah anorganik sulit diuraikan. Sampah
anorganik inilah yang merusak keseimbangan ekosistem, bahkan sampah hanya dapat
diuraikan dalam kurun waktu ratusan tahun. Contoh sampah anorganik yaitu
plastik, sterofoam, kain dan masih banyak lagi.
Selain
itu, ada juga yang mengkategorikan sampah dalam limbah rumah tangga dan pabrik.
Limbah itu dapat berupa busa detergen oli bekas dan sampah lain hasil dari kehidupan
manusia. Limbah rumah tangga dan pabrik memiliki kandungan kimia yang dapat
membahayakan jika limbah tersebut masuk kedalam sungai. Sungai akan membawa
sampah tersebut hingga jauh ke muara. Hal ini berarti jika hulu sungai sudah
tercemar maka hilirnya pun akan ikut tercemar.
Sungai
yang sudah tercemar akan membahayakan kehidupan manusia. Air sungai akan
mempengaruhi air tanah disekitarnya. Jika sungainya tercemar maka air tanahnya
pun akan ikut tercemar. Air yang telah tercemar tidak dapat digunakan
lagi untuk memenuhi kebutuhan manusia. Bahkan jika terpaksa digunakan, akan
menimbulkan dampak yang cukup berarti bagi kelangsungan hidup manusia.
Sampah yang terdapat
di sungai dapat menimbulkan banjir. Sampah yang dibuang ke sungai terus menerus
semakin lama akan mengumpul menjadi lebih banyak. Sampah yang banyak ini dapat
menyebabkan pedangkalan sungai dan menghalangi arah aliran sungai sehingga
dapat menyebabkan penyumbatan. Sungai
yang tersumbat pada musim hujan akan menyebabkan banjir. Banjir akan
menimbulkan kerugian yang besar bagi manusia.
Selain banjir, kerugian manusia jika
sungai tercemar adalah penyakit. Air tercemar yang tergolong pencemaran rendah
tidak memberikan dampak dalam waktu yang singkat dikarenakan kandungan senyawa
berbahayanya yang masih sedikit. Dengan seiring berjalannya waktu, air tercemar
akan menjadi bom waktu dan kapan saja tubuh akan mengalami gangguan kesehatan
yang lebih berat. Gangguan penyakit ringan dapat berupa sakit perut, diare ,dan
penyakit kulit.
Banyak masyarakat yang
memliki sikap tidak peduli terhadap sungai yang ada disekitarnya. Mereka
mengabaikan dengan kondisi sungai dan lingkungan sekitarnya. Sikap ini muncul karena mereka
belum mengetahui dampak yang timbul dari sikap tidak peduli mereka.
Oleh
karena itu, membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya sungai
adalah suatu keharusan. Perlu diadakannya sosialisasi kepada masyarakat bahwa
sungai itu penting. Masyarakat perlu tahu bahwa tindakan merawat sungai dan
lingkungan akan kembali pada masyarakat itu sendiri. Selain itu, memperingatkan
dampak negatif sungai dan lingkungan yang tercemar juga akan mendorong
masyarakat untuk hidup sehat.
Pengelolaan Daerah
Aliran Sungai (DAS) yang baik harus melibatkan seluruh elemen masyarakat. Dalam
penggelolaan DAS perlu adanya langkah yang sinergi antara warga penghuni DAS
mulai dari bagian hulu, bagian tengah, sampai bagian hilir. Kita harus sadar
bahwa pengeloaan air tak hanya dapat dilakukan secara parsial kita harus
melangkah bersama untuk menjaga DAS di sekitar kita.
Kurangnya
koordinasi antar masyarakat dalam menanggulangi masalah sungai dapat
menyebabkan kepedulian masyarakat akan sia-sia. Walaupun ada masyarakat yang
peduli sungai tetapi jika tindakan kepedulian sungainya hanya dilakukan secara
sendiri maka hasilnya tidak akan maksimal. Misalnya masalah sampah di Jakarta,
masyarakat di kota Jakarta akan menyalahkan masyarakat di sekitar Jakarta yang
terdapat banyak industri sebagai penyebab utama, sedangkan masyarakat di
sekitar Jakarta akan menyalahkan masyarakat yang ada di kota Jakarta yang
banyak terdapat pemukiman karena membuang sampah sembarangan sebagai penyebab
pencemaran sungai.
Pemerintah
perlu membentuk organisasi masyarakat peduli sungai untuk mengorganisasi
penanganan sungai yang baik dari hulu samapai ke hilir. Organisasi ini terdiri
dari elemen masyarakat sekitar sungai dari hulu sampai ke hilir. Karena yang
mengetahui seluk beluk permasalahan sekitar sungai hanyalah mereka sendiri.
Dengan demikian, penanganan pencemaran lingkungan di sungai akan lebih efektif.
Perlu diadakan organisasi masyarakat peduli sungai pada setiap sungai di
Indonesia. Sehingga masalah pencemaran lingkungan di berbagai sungai di
Indonesia dapat segera teratasi.
-Aan Pambudi
Posting Komentar