Secara singkat dapat dikatakan: ”Tanah adalah kulit bumi tempat tumbuhan hidup”. Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernafas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak.
Secara luas terdapat banyak pengertian mengenai tanah sesuai sudut pandang yang dimiliki ahli tersebut
1. Pendekatan Geologi. Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit (lapisan partikel halus). Tanah merupakan bagian terluar dari bumi. Geologi (berasal dari Yunani γη- (ge-, “bumi”) dan λογος (logos, “kata”, “alasan”)) adalah Ilmu (sains yang mempelajari bumi, komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah, dan proses yang membentuknya.
2. Pendekatan Pedologi. Tanah adalah bahan padat (mineral atau organik) yang terletak di permukaan bumi, yang telah dan sedang serta terus mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor: Bahan Induk, Iklim, Organisme, Topografi, dan Waktu. Pendekatan Ilmu Tanah sebagai Ilmu Pengetahuan Alam Murni. Arti ”Ped” = gumpal tanah. Pedologi adalah cabang ilmu tanah yang mempelajari sifat dan ciri tanah serta proses pembentukan tanah. Pedologi berasal dari bahasa Rusia pedologiya, yang dalam bahasa Yunani pedon = tanah. Dalam pedologi dipelajari genesa tanah, morfologi tanah, dan klasifikasi tanah.
3. Pendekatan Edaphologi. Tanah adalah media tumbuh tanaman. Arti “Edaphos” = bahan tanah subur.
Susunan tanah
Secara umum tanah (dengan bahan induk mineral) tersusun atas 50% bahan padatan (45% bahan mineral dan 5% bahan organik), 25% air dan 25% udara. Sedangkan pada tanah organik (misalnya gambut), bahan padatan tersebut terdiri atas 5 % bahan organik dan 45% bahan mineral). Bahan organik dalam tanah terdiri atas mikroorganisme 10 %, akar 10% dan humat 80 %, meskipun jumlahnya sedikit namun memiliki fungsi sangat penting.
Komponen Mineral Tanah
Mineral tanah tersusun dari tiga komponen, yaitu: pasir (sand), debu (silt) dan lempung (clay). Ketiga komponen tersebut dibedakan berdasarkan ukurannya yang berbeda. Partikel pasir berukuran antara 200 mikrometer sampai dengan 2.000 mikrometer. Partikel debu berukuran antara 2 mikrometer sampai dengan kurang dari 200 mikrometer. Partikel lempung berukuran kurang dari 2 mikrometer. Makin halus ukuran partikel penyusun tanah tersebut akan memiliki luas permukaan partikel per satuan bobot makin besar.
Partikel tanah yang memiliki permukaan yang lebih luas memberi kesempatan yang lebih banyak terhadap terjadinya reaksi kimia. Partikel lempung persatuan bobot memiliki luas permukaan yang lebih luas dibandingkan dengan kedua partikel penyusun tekstur tanah lain (seperti: debu dan pasir). Reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada permukaan patikel lempung lebih banyak daripada yang terjadi pada permukaan partikel debu dan pasir persatuan bobot yang sama. Dengan demikian, partikel lempung adalah komponen tanah yang paling aktif terhadap reaksi kimia, sehingga sangat menentukan sifat kimia tanah dan mempengaruhi kesuburan tanah.
Soil Texture USDA |
Fungsi Tanah:
1. Produksi biomassa : tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran, sumber hara dan zat pendukung pertumbuhan.
2. Penyaringan, penyangga dan pengubah antara atmosfer, air tanah dan akar tanaman
3. Habitat biologi dan konservasi genetik
4. Sebagai ruang infra-struktur untuk teknik, industri dan sosial ekonomi serta pembangunannnya
5. Sebagai sumber daya energi, material dasar, pertambangan dan air
6. Sebagai sumber keindahan dan warisan budaya.
Posting Komentar