Pada waktu seluruh urutan pembentukan batuan telah selesai diketahui pada pertengahan abad ke 19, orang belum menyadari berapa umur urutan batuan tersebut jika diukur dalam sekala waktu yang umum yaitu tahun. Pada saat itu baru disadari bahwa batuan yang berasal dari suatu jaman tertentu mengandung kumpulan fosil yang tertentu, yang lain dari fosil yang terkandung dalam batuan yang berasal dari jaman geologi yang lain. Secara individual kemudian juga diketahui bahwa beberapa fosil terdapat pada beberapa batuan yang berasal dari beberapa jaman geologi yang berurutan. Fosil yang demikian disebut sebagai fosil yang mempunyai kisaran yang panjang. Dilain pihak beberapa spesies fosil tertentu ternyata hanya terdapat pada batuan yang berasal dari satu jaman geologi tertentusaja, atau bahkan hanya berasal dari sebagian jaman tertentu. Fosil yang demikian disebut sebagai fosil dengan kisaran yang pendek. Fosil seperti ini disebut sebagai fosil indeks atau fosil penunjuk waktu geologi. Di bawah ini diberikan contoh beberapa fosil dengan kisarannya.
Trilobita berkisaran panjang, mulai Cambrian hingga Permian.
Dinosaurus sebagai kelompok berkisaran panjang, mulai Permian hingga Kapur
Tyranosaurus rex sebagai salah satu spesies Dinosaurus berkisaran pendek, hanya pada Jaman Kapur saja.
Nummulites berkisaran pendek, hanya pada Eosen akhir saja.
Homo (Pithecanthropus) erectus berkisaran pendek, hanya dari Pleistosen awal hingga Pleistosen akhir saja.
Kecoa dan capung berkisaran sangat panjang, sudah mulai muncul sejak Jaman Karbon hingga masa sekarang (Holosen) masih ada.
Fosil Indeks |
Para ahli fosil, yang dikenal sebagai ahli paleontologi, kemudian setelah meneliti isi fosil dari lapisan batuan batuan yang berbeda-beda umurnya berkesimpulan bahwa batuan yang lebih tua mengandung fosil yang lebih sedikit, bentuknya lebih primitip. Semakin muda umur batuannya, isi fosilnya semakin banyak dan strukturnya semakin canggih. Dari sini kemudian para ahli tersebut berkesimpulan bahwa organisme yang pernah ada di bumi kita ini mengalami perkembangan, mulai dari sederhana menunju ke bentuk yang lebih kompleks dalam waktu yang sangat lama. Hal ini yang kemudian dikembangkan oleh ahli biologi sebagai teori evolusi organisme. Hal lain yang penting adalah bahwa batuan yang mengandung fosil yang mudah diperiksa hanyalah dari batuan Cambrian ke arah yang lebih muda. Batuan yang lebih tua dari Cambrian (yang biasa disebut sebagai batuan PreCambrian), walaupun ternyata juga mengandung fosil, tetapi fosilnya sangat kecil, sangat primitif dan tak terlihat oleh mata biasa serta memerlukan peralatan khusus untuk dapat menemukannya.
Posting Komentar