Letak
Letak geografis Provinsi Sulawesi Barat sangat Strategis karena berada pada sekitar garis khatulistiwa, terletak antara 00°12' - 03°38' Lintang Selatan ; 118°43'15'' - 119°54'03'' Bujur Timur. Provinsi Sulawesi Barat memiliki laut sepanjang Selat Makassar yang merupakan lintas pelayaran Internasional dan berada pada titk tengah dalam hubungannya dengan Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Provinsi Kalimantan Timur. Batas wilayah Prov. Sulawesi Barat, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur (Selat Makasar), sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan, dan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Tana Toraja dan Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan.
Luas
Luas wilayah Provinsi Sulawesi Barat adalah 16.937,18 Km2 yang terdiri dari 5 Kabupaten dan memasuki tahun 2013 telah terbentuk daerah baru hasil pemekaran wilayah dari Kabupaten Mamuju bernama Kabupaten Mamuju Tengah.
Geologi
Geologi Sulawesi bagian Barat didominasi oleh batuan Neogen, tetapi di dalamnya termasuk juga formasi batuan yang berumur Jura. Geologi daerah Bonehau dan sekitarnya didominasi oleh batuan beku dan metamorf, termasuk batuan sedimen yang sedikit termetamorfkan. Litologi mengindikasikan adanya tektonik aktif di area ini. Batuan tertua di daerah penelitian adalah Formasi Latimojong, yang berumur K apur, Di atas Formasi Latimojong diendapkan Formasi Toraja (Tet) secara tidak selaras. Formasi ini berumur Eosen Tengah sampai Akhir.
Geomorfologi
Provinsi Sulawesi Barat terdiri dari laut dalam, daratan rendah, dataran tinggi dan pegunungan. Morfologi Sulawesi Barat termasuk kedalam morfologi lengan selatan. Bagian utara dari lengan selatan ini mrupakan daerah yang banyak bergunung-gunung di Sulawesi. Dari daerah Majene dan Mamuju merupakan pegunungan dari selatan ke utara. Terdiri dari lapisan Tertier, dengan sebuah penutup rangkaian Pulau karang dekat Majene. Lebih jauh ke timur Massif Granit dari Pegunungan Quarles muncul dengan bagian timur terdapat Gunung TolondoKalando (2884 m). Sebagian besar terdiri dari susunan Andesit yang diterobos oleh intrusi Diorit dan Grano-Diorit.
Iklim
Suhu udara di suatu tempat antara lain ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut dari permukaan air laut dan jaraknya dari pantai. Pada tahun 2008 suhu udara maksimum terjadi di Stasiun Meteorologi Kabupaten Majene, yaitu sebesar 34,2°C, sedangkan suhu udara minimum yaitu sebesar 22,4°C. Provinsi Sulawesi Barat mempunyai kelembaban udara relative tinggi, dimana pada tahun 2008 rata-rata berkisar antara 76,5 persen sampai 82,8 persen. Sedangkan kecepatan angin hampir diseluruh wilayah kabupaten di Sulawesi Barat umumnya merata setiap bulannya, yaitu berkisar 5 km/jam hingga 14 km/jam.
Tanah
Jenis tanah di Provinsi Sulawesi Barat didominasi oleh batuan sedimen dari berbagai formasi, seperti Formasi Latimojong, Formasi Toraja, Anggota Rantepao, Formasi MApi, Formasi Mandar (Mamuju), Anggota Tapalang, Batuan Gunung Api Adang, Formasi Sekala, Napal Pambuang, Endapan Aluvial dan Pantai.
Flora dan fauna
Untuk flora dan fauna, di Prov. Sulawesi Barat mempunyai spesies unggulan seperti pohon Ebony (kayu hitam), Cempaka hutan, Palapi, Aren dan Rotan. Cempaka hutan kasar (kadang disebut juga cempaka hutan) merupakan flora identitas provinsi Sulawesi Barat. Banyak literatur berbahasa Indonesia yang memberi nama latin Elmerrillia ovalis kepada tanaman ini meskipun nama ilmiah resminya adalah Magnolia vrieseana. Nama yang pertama adalah nama sinonim. Sedangkan pada fauna terdapat jenis Babi Rusa, Burung Maleo, Ayam Hutan serta Kera, semuanya tersebar dibeberapa Kabupaten di Sulawesi Barat. Babirusa hanya terdapat di sekitar Sulawesi, Pulau Togian, Malenge, Sula, Buru dan Maluku. Habitat babirusa banyak ditemukan di hutan hujan tropis. Hewan ini gemar melahap buah-buahan dan tumbuhan, seperti mangga, jamur dan dedaunan. Mereka hanya berburu makanan pada malam hari untuk menghindari beberapa binatang buas yang sering menyerang.
Penduduk
Jumlah penduduk
Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin menurut BPS Sulawesi Barat:
TAHUN |
2012 |
2011 |
2010 |
2009 |
2008 |
---|---|---|---|---|---|
Jumlah Pria (jiwa) |
610.494 |
597.080 |
581.526 |
530.020 |
522.178 |
Jumlah Wanita (jiwa) |
607.511 |
592.123 |
577.125 |
517.719 |
510.078 |
Total (jiwa) |
1.218.005 |
1.189.203 |
1.158.651 |
1.047.739 |
1.032.256 |
Pertumbuhan Penduduk (%) |
3 |
- |
3 |
2 |
2 |
Kepadatan Penduduk (jiwa/Km²) |
72 |
71 |
69 |
62 |
61 |
Tabel 1: Jumlah penduduk Sulawesi Barat
Sumber: regionalinvestment.bkpm.go.id
Suku
Berbagai suku yang terdapat pada daerah Sulawesi Barat, yaitu Mandar (49,15%), Toraja (13,95%), Bugis (10,79%), Jawa (5,38%), Makassar (1,59%) dan lainnya (19,15%).
Pesebaran Kabupaten dan Kota
Kabupaten Majene sebagai pusat pemerintahan daerah Sulawesi Barat dengan Ibukota Majene, Kabupaten Mamasa dengan Ibukota Mamasa, Kabupaten Mamaju dengan Ibukota Mamuju, Kabupaten Mamuju Tengah dengan Ibukota Tobadak, Kabupaten Mamuju Utara dengan Ibukota Pasangkayu dan Kabupaten Polewali dengan Ibukota Polewali.
Aktivitas ekonomi
Sumber Daya Alam
Sulawesi Barat memiliki kekayaan sumber daya alam yang bervariasi mulai dari pertambangan emas, batubara dan minyak bumi, hasil bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, perternakan serta hasil perikanan dan kelautan.
Di sektor kehutanan sesuai data BPKH Makassar (2007) setelah pemekaran dari Sulawesi Selatan, luas kawasan hutan di Sulawesi Barat adalah seluas 1.158.442 Ha yang diantaranya terdiri dari hutan produksi tetap (PH) 46.632 Ha, hutan produksi terbatas (HPT) 374.257 Ha, hutan produksi yang dapat dikonversi (HPK) 69.930 Ha, hutan lindung (HL) 666.419 Ha, dan kawasan cagar alam (CA) seluas 1.204 Ha. Hutan-hutan inilah yang menghasilkan 13.514 s/d 36.726 m3 kayu dan 2.917 ton rotan dan damar.
Mata pencaharian
Selain bertani, penduduk Majene juga bermatapencaharian sebagai peternak, pengembangan usaha beternak dialkaukan dengan mendatangkan bibit unggul, melaksanakan inseminasi buatan, perbaikan mutu pakan, serta pencegahan dan pemberantasan penyakit.
Industri
Sulawesi Barat merupakan provinsi baru yang potensial baik dilihat dari ketersediaan SDA-nya, khususnya rotan dan kakao maupun dari letak geografis yang strategis.Selain sebagai sumber bahan baku industri pengolahan rotan dan industri pengolahan kakao, Sulawesi Barat juga merupakan penghasil komoditi lain yang potensial yaitu nilam dan ubi kayu.
Pariwisata
- Pantai Palipis di Polewali Mandar
- Pantai Dato di Majene
- Pantai Manakarra di Mamuju
- Air Terjun Indo Rannuang di Polewali Mandar
- Air Terjun Limbong Kamandang di Polewali Mandar
- Bendungan Sekka-Sekka di Polewali
- Air Terjun Sambabo di Mamasa
- Pantai Mampie di Polewali Mandar
- Pantai Bahari di Polewali Mandar
Pendidikan
Berdasarkan hasil SP2010, persentase penduduk 5 tahun yang berpendidikan minimal tamat SMP/Sederajat sebesar 29,83 persen, dan AMH penduduk berusia 15 tahun ke atas sebesar 86,39 persen yang berarti dari setiap 100 penduduk usia 15 tahun ke atas ada 86 orang yang melek huruf. Angka Partisipasi Sekolah (APS) menunjukkan besaran penduduk usia sekolah yang sedang bersekolah. APS merupakan ukuran daya serap, pemerataan dan akses terhadap pendidikan khususnya penduduk usia sekolah. APS 13-15 tahun sebesar 80,11 persen. Ini menunjukkan masih terdapat kelompok usia wajib belajar (13-15 tahun) sebesar 19,89 persen yang tidak bersekolah. APS 16-18 tahun sebesar 53,11 persen dan APS 19-24 tahun sebesar 16,03 persen. Berdasarkan hasil SP2010, penduduk Provinsi Sulawesi Barat usia 5 tahun ke atas yang tamat SM/sederajat sebesar 12,24 persen, tamat DI/DII/DIII sebesar 1,57 persen, tamat DIV/S1 sebesar 2,58 persen dan tamat S2/S3 sebesar 0,16 persen.
Posting Komentar