Air laut memiliki sifat fisik yang bisa diketahui saat kita mengukurnya. Air laut memiliki sifat fisik berupa salinitas, suhu air laut, dan warna air laut. Berikut ini adalah penjelasan tentang sifat fisik air laut tersebut.
Salinitas
Salinitas atau kadar garam (NaCl) adalah rata-rata kadar garam (dalam gram) yang terdapat dalam setiap 1.000 gram (1kg) air laut. Umumnya sebesar 3% dari berat seluruhnya. Namun, salinitas air laut biasanya disebut sebagai bagian perseribu atau permil (0/00). Rata-rata salinitas air laut di daerah khatulistiwa adalah 350/00. Besar kecilnya kadar garam air laut tersebut disebabkan oleh besar kecilnya proses penguapan yang diimbangi oleh curah hujan yang tinggi. Sedangkan di daerah subtropika lebih tinggi yaitu sekitar 370/00, disebabkan oleh penguapan yang tidak diimbangi dengan curah hujan yang tinggi. Faktor-faktor yang mempengaruhi salinitas lainnya adalah banyak sedikitnya air yang berasal dari gletser, besar kecilnya curah hujan, besar kecilnya penguapan, dan banyak sedikitnya sungai yang bermuara di laut tersebut.
Penguapan
Semakin besar penguapan air laut suatu wilayah, maka semakin tinggi salinitasnya dan sebaliknya.
Curah Hujan
Semakin tinggi curah hujan di suatu wilayah, maka semakin rendah salinitasnya dan sebaliknya.
Pemasukan Air Sungai
Semakin banyak air sungai yang masuk ke laut, maka semakin rendah salinitasnya dan sebaliknya.
Suhu Air Laut
Seperti halnya daratan, laut juga mendapat panas dari pancaran sinar matahari melalui proses yang disebut insolasi. Suhu air laut, terutama di lapisan permukaan banyak ditentukan oleh intensitas sinar matahari. Oleh karena itu, letak suatu astronomis berpengaruh terhadap tinggi atau rendahnya suhu air laut. Suhu permukaan air laut di daerah kutub sekitar 130C, sedangkan di daerah tropis sekitar 280C. Suhu air laut dari permukaan cenderung relatif tetap panas hingga mencapai kedalaman 200 m di bawah permukaan laut. Namun, pada kedalaman antara 200 m hingga 1.000 m di bawah permukaan laut suhu turun secara mendadak yang dikenal dengan sebutan termokline. Sementara itu, besarnya suhu laut pada daerah terdalam kurang lebih sekitar 20C.
Warna Air Laut
Secara umum warna air laut di permukaan bumi berwarna biru. Namun, ada beberapa daerah tertentu yang berwarna hijau dan sebagainya. Hal tersebut tergantung pada molekul air dalam menyerap dan memantulkan cahaya matahari, zat yang larut dalam air laut, jenis endapan, serta organisme dominan yang hidup di dasar laut. Berikut beberapa warna air laut :
1) Warna biru disebabkan oleh sinar matahari yang bergelombang pendek.
2) Warna kuning karena terdapat banyak lumpur berwarna kuning. Endapan tersebut merupakan hasil metabolisme dari berbagai material daratan yang menghasilkan tanah berwarna coklat kekuningan. Contoh : Laut Kuning di perairan Cina.
3) Warna hijau karena banyak fitoplankton dalam jumlah besar yang memancarkan kandungan klorofilnya.
4) Warna putih karena permukaan tertutup es. Contoh : Laut di daerah Kutub.
5) Warna hitam karena terdapat lumpur hitam (tanah loss hitam), misalnya Laut Hitam di Turki.
6) Warna merah karena banyaknya binatang-binatang kecil berwarna merah dalam jumlah besar seperti ganggang merah, misalnya Laut Merah di Arab Saudi.
7) Warna ungu karena adanya organisme yang mengeluarkan sinar-sinar fosfor.
Posting Komentar